10 Jenis-Jenis Beton dalam Konstruksi
Ada bermacam-macam jenis beton antara lain :
1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah pada beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan,dan sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai 20 cm,namun proporsi agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20 persen dari agregat seluruhnya.
2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung udara waktu pengadukanbeton berlangsung.beton semacam ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
3. Beton non pasir
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil saja.karena tanpa pasir maka rongga rongga kerikil tidak terisi. Sehingga beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa. Selain itu Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta2 untuk menyelimuti butir2 pasir sehingga kebtuhan semen relative lebih sedikit.
4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan saja yang bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk mengencerkan adukan.
beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak padat kemudian air sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk reaksi dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton bertulang.
6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu . batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan terjadi retak.
7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di tempat lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat terbatas.sehingga sulit menyediakan tempat percetakanperawatan betonnya.
8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume dan permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.
9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen suatu tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.
10. Beton serat
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat berupa batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.
11. Beton Massa
Beton massa merupakan beton yang digunakan untuk aplikasi pekerjaan yang menggunakan volume beton dan luasan permukaan yang relatif besar dan menerus misalnya pekerjaan pondasi rakit/raft foundation, dinding tanggul, bendungan,retaining walldll.
Beton massa memiliki panas hidrasi yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis beton lainnya, penggunaan jenis beton massa digunakan untuk menghindari terjadinya peningkatan panas hidrasi beton ketika dalam proses pelaksanaan/pengecoran yang lama yang dapat mengakibatkan terjadinya retak pada struktur beton akibat perbedaan suhu bagian luar dan bagian dalam beton.
Adapun metode yang biasa digunakan dalam mengurangi efek panas hidrasi beton massa yaitu dengan menggunakan air es/ menambah es pada campuran beton, menggunakan pipa air/aliran air dalam beton dan dengan menggunakan pelapis insulasi pada permukaan beton agar pelepasan panas dapat terjadi secara perlahan-lahan sehingga suhu dalam beton dapat terjaga.
Dalam penerapannya beton massa biasanya menggunakan proporsi semen yang relatif lebih sedikit dikarenakan sifat semen yang cenderung melepaskan panas serta menggunakan agregat kasar dengan ukuran yang relatif besar tetapi sesuai dengan standar yang diijinkan.
12. Beton Mutu Tinggi
Beton mutu tinggi merupakan beton yang memiliki kekuatan yang relatif cukup besar yaitu kuat tekan minimal > 41,4 MPa (SNI 03-6468-2000).
Beton mutu tinggi biasanya digunakan untuk elemen struktur yang memikul beban yang besar misalnya balok girder jembatan, pier, poer, spun pile pondasi, sheet pile, elemen struktur bangunan tingkat tinggi dll.
Beton mutu tinggi umumnya selain memiliki kuat tekan yang tinggi juga memiliki kelemahan yaitu meningkatnya tingkat getasnya, oleh karena itu bisanya beton mutu tinggi dimodifikasi dengan material serat/batang fiber untuk meningkatkan tingkat daktalitasnya.
Beton mutu tinggi dalam proses pembuatannya (Mix Design) selalu menjaga kadar air semen (Water/Cement Ratio) yaitu berkisar 0,2-0,3 agar tingkat porositas dalam beton dapat berkurang, tetapi tidak menghilangkan sifatworkabilitysaat proses pelaksanaannya yaitu dengan penambahan bahan kimia superplastisizer.
Teknologi beton mutu tinggi terus diteliti dan dikembangkan, sebagai contoh perubahan beton mutu tinggi menjadi beton berkinerja tinggi (Ultra High Performance Concrete -UHPC) dengan kuat tekan dapat mencapai fc’= 240 MPa dan kini sedang dikembangkan beton reaktif yang dikenal dengan istilahReactive Powder Concrete – RPCdengan menggunakan material reaktif berukuran mikro – nano seperti silica dan Quartz.
Dengan penggunaan beton mutu tinggi dimensi beton dapat direduksi sehingga secara otomatis dapat mengurangi bobot massa struktur bangunan. Dalam beberapa percobaan, beton mutu tinggi cenderung mengurangi penggunaan ukuran agregat kasar yang besar tetapi lebih dititik beratkan pada tingkat kehalusan, kekerasan dari agregat yang digunakan.
13. Beton Berat
Beton berat merupakan beton yang memiliki berat isi berkisar > 3200 kg/m3. Beton berat pada dasarnya memiliki tingkat kerapatan dan bobot massa yang padat dan berat, beton berat banyak diaplikasikan pada konstruksi khusus misalnya dinding nuklir, tanur, silo, fasilitas pengujian,
penelitian atom dan fasilitas kesehatan dll yang membutuhkan struktur dengan tingkat kerapatan dan massa yang cukup kompak sehingga sulit untuk ditembus oleh paparan gas / radiasi.
Beton berat pada umumnya dibuat dengan menggunakan material agregat yang berat seperti biji besi/logam atau material lain yang berat.