Apa itu uji slump beton? Slump beton merupakan istilah yang sering digunakan pada proses pembuatan beton sesuai mutunya. Sementara itu, pengujian slump adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui, dan menentukan tingkat kekakuan dari campuran beton segar.
Uji slump ini dilakukan untuk menilai workability dari beton yang telah dibuat. Singkatnya, uji slump dilakukan agar dapat mengetahui nilai konsistensi atau kekakuan yang ada pada campuran beton segar.
Apa Itu Uji Slump Beton dan Seberapa Penting?
Tingkat kekakuan pada campuran beton memberikan petunjuk megnenai berapa kapasitas air yang Anda dibutuhkan. Oleh karena itu, pengujian slump bisa memberikan informasi mengenai klebihan, kekurangan atau cukup tidaknya air yang digunakan campuran beton.
Proses pengadukan beton ini sangat memperhatikan kapasitas air yang bisa menentukan workability. Campuran beton yang terlalu cair bisa memberikan mutu beton rendah dan proses pengeringannya menjadi lebih lambat.
Sementara itu, campuran beton yang terlalu kering dapat memberikan adukan yang tidak merata dan sulit untuk dilakukan pencetakan.
Besaran nilai dari slump beton adalah tingkat keenceran adukan dalam proses pengerjaannya. Biasanya nilai yang diperlukan dalam pengerjaan bangunan sekitar 60 hingga 180 mm. Begitu juga dengan penggunaan beton ready mix yang sudah dilakukan uji coba sebelum beton dituangkan pada media pengecoran.
Nilai Dari Slump Beton
Hasil angka yang diperoleh pada pengujian slump dihasilkan dengan cara mengisi beton segar pada krucut yang biasa dikenal dengan kerucut abrams. Selanjutnya, kerucut tersebut ditarik menuju ke atas hingga beton yang di dalamnya bergerak turun.
Besaran penurunan ini yang disebut dengan nilai slump. Apabila nilanya membesar, maka beton segar menjadi semakin encer.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil besaran dari nilai slimp, seperti ukuran butiran agregat yang digunakan, kuantitas dari air, dan tidak adanya pengaruh air ke semen.
Jika jumlah air yang digunakan besar, maka nilai slump juga akan semakin besar. Selain itu, rongga udara yang ada pada beton akan menjadi keras dan semakin besar. Tidak berhenti disitu, hal ini juga bisa mempengaruhi nilai koefisien pada permeabilitas menjadi semakin tinggi juga.
Jika penilaiannya berdasarkan faktor air dan semen, maka kombinasi antara agregat beton memiliki nilai slump yang tidak sama. Nilai tersebut bisa berbeda dengan takaran air yang berbeda juga. Jadi, pencampuran nilai slump yang semakin tinggi memerlukan jumlah air yang besar.
Hal ini yang bisa menyebabkan nilai koefisien permeabilitas menjadi lebih tinggi. Maka dari itu, nilai permeabilitas tidak hanya dipengaruhi oleh air dan semen saja. Tetapi ada faktor lain, seperti berat jenis agregat yang digunakan serta nilai dari slump itu sendiri.
Fungsi Pengujian Slump
Setelah Anda mengetahui tentang apa itu uji slump beton, lalu apa saja fungsi dari pengujian slump itu sendiri? Jadi, pengujian slump perlu dilakukan pada beton sebelum diaplikasikan selain formula dan komposisi yang ada pada beton.
Adapun fungsi dari pengujian slump yaitu untuk menguji tingkat viskositas atau tingkat kekentalan dari adonan beton segar. Tujuannya agar hasil akhirnya bisa mencapai nilai kuat tekan sesuai keinginan.
Uji slump umumnya dilakukan pada saat campuran beton selesai produksi baru diantarkan ke pemesan. Penurunan nilai viskositas tersebut bisa terjadi karena adanya campuran air yang terlalu banyak atau bahkan terlalu sedikit.
Itulah penjelasan mengenai apa itu uji slump beton? Anda bisa mendapatkan beton ready mix yang sudah diuji slump dengan kualitas terbaik hanya di Indojaya ready mix yang telah menjadi supplier beton berkualitas di Indonesia.