Beton menjadi salah satu bahan material utama untuk keperluan konstruksi dan memiliki kelebihan yang kuat dan tahan lama untuk mendukung pondasi sebuah bangunan. Kuat beton ini biasa disebut dengan ukuran huruf K dan FC. Apa pengertiannya dan perbedaan keduanya?
Mutu sebuah beton harus diperhatikan dengan seksama agar Anda tidak salah dalam memilih material beton yang tepat untuk sebuah bangunan. Karakteristik atau kualitas dari beton sendiri biasanya ditunjukkan dengan satuan angka dan huruf, yaitu K, dan FC.
Mutu Beton K300
Salah satu jenis beton yang sering digunakan dan memiliki mutu tinggi adalah beton K300. Biasanya, pemakaian beton ini digunakan untuk pembangunan struktural yang membutuhkan penulangan dan pembesian untuk menahan beban.
Meski termasuk mutu beton kelas menengah dengan kekuatan mencapai 300 kilogram per meter persegi, ada banyak kelebihan yang bisa Anda dapatkan dari beton K300.
Sebelum memilih jenis betonnya, Anda juga perlu mengetahui beberapa sifat atau faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan sebuah bangunan :
- Modulus intensitas
- Kondisi cuaca yang berubah-ubah
- Berat jenis
- Kerapatan air
- Susutan pengerasan
- Zat kimia
- Kekuatan
Agar ketahanan sebuah bangunan tidak mudah dipengaruhi oleh beberapa faktor di atas, Anda bisa memilih jenis beton dengan mutu menengah hingga tinggi, salah satunya adalah K300.
Beton ini juga bisa digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi, seperti pondasi, diafragma, bangunan tingkat 3 – 5, hingga jembatan.
Nah, penyebutan istilah kuat tekan pada beton ternyata sering disalahpahami oleh banyak orang karena sebagian besar ada yang menyebutnya dengan K (kg/cm2) berdasarkan PBI 1971 N.1-2, da nada pula yang menggunakan istilah FC (MPa) berdasarkan peraturan baru SNI 03-2847-2002.
Sebenarnya, apa perbedaan dari kedua istilah ini?
Singkatnya, perbedaan dari kedua istilah tersebut dapat Anda simak di penjelasan berikut.
- Mutu beton K merupakan kuat tekan beton dengan satuan kg/cm2, sedangkan mutu FC menggunakan satuan MPa atau N/mm2
- Mutu K menggunakan benda sample berupa kubus dengan volume 15x15x15, sedangkan mutu beton FC menggunakan bentuk silinder 15 x 30
- Mutu beton K dibuat berdasarkan Peraturan Beton Bertulang Indonesia, sedangkan FC baru saja diterbitkan oleh SNI SNI 03-2847-2002.
Nah, untuk mengonversi mutu K ke FC ternyata ada cara mudahnya, yaitu dengan mengalikan kuat tekan mutu K, lalu dibagi dengan 10 kg/cm2 (1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2), dan mengalikannya bersama perbandingan mutu beton.
Contohnya, jika pengujian mutu K menggunakan kubus 15 x 15 x 15 dengan rasio 1:0,83,uji silinder 15 x 30, dan Anda ingin mengonversi K100 ke FC, maka didapatkan perhitungan 100/10 x 0,83 = 8,3 MPa.
Lalu, K300 sama dengan FC berapa? Cara ini juga berlaku pada K300. Jika dihitung, Anda akan mendapatkan nilai K300 sama dengan 24,90 Mpa.
Bagaimana? Caranya cukup mudah dan cepat, bukan? Perhitungan ini akan berlaku pada semua jenis mutu beton K selagi menggunakan uji kubus 15 x 15 x 15 dan uji silinder 15 x 30.
Itulah dia penjelasan mengenai K300, apa saja keunggulannya, serta bagaimana cara mengetahui K300 sama dengan FC berapa.
Untuk Anda yang sedang mencari material beton bagus dengan pelayanan terbaik untuk membantu proses pembangunan konstruksi Anda, Indojaya ReadyMix akan siap melayani Anda.
Kenapa harus kami? Sebagai supplier, kami selalu mengutamakan kepuasan Anda menjadi prioritas utama kami.
Oleh karena itu, kami akan memberikan pelayanan terbaik dan menarik, seperti adanya free survey di lokasi Jabodetabek, waktu pengiriman yang sesuai, service dipercaya mengesankan, dan menawarkan harga bersahabat.
Tunggu apalagi? Yuk, segera bangun rencana konstruksi Anda bersama kami sekarang.