5/5 - (1 vote)

Dalam dunia konstruksi, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan yang namanya beton, bukan? Biasanya, beton digunakan sebagai bahan baku untuk membuat gedung, jembatan, jalan raya, dan lain-lain. Untuk membuat beton, ada banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah slump beton. Tahukah Anda, apa itu slum beton?

Slump beton merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam dunia konstruksi. Pasalnya, tanpa adanya slump beton, mungkin suatu bangunan tidak akan bertahan lama dan mudah roboh. Untuk mengetahui slump beton lebih jauh, yuk simak artikel berikut ini!

Kupas Tuntas tentang Apa itu Slum Beton?

Slump beton adalah tingkat kekentalan adonan beton atau viscosity yang dapat mempengaruhi workability, permeabilitas, dan proses pengerjaannya. Dari pengertian tersebut, Anda sudah tidak bertanya-tanya lagi tentang apa itu slump beton, bukan?

Tingkat kekentalan beton sangat dipengaruhi oleh berapa banyak air yang digunakan dalam campuran beton. Apabila air yang digunakan terlalu banyak, maka akan membuat mutu beton menjadi rendah. Namun apabila campuran beton kekurangan air, maka membuat beton susah dicetak dan adukannya tidak rata.

Apa Itu Slum Beton

Apakah Anda sering melihat keberadaan truk molen di lokasi proyek konstruksi? Nah, truk molen tersebut bertugas membawa adukan beton yang akan diuji tingkat kekentalannya terlebih dahulu sebelum diaplikasikan ke bagian yang akan dicor. 

Nilai Slump Beton yang Ideal

Setelah mengetahui apa itu slump beton, kini saatnya Anda juga mengetahui perihal nilai slump beton yang ideal. Pasalnya, tingkat kekentalan beton yang sesuai kriteria atau ideal sangat mempengaruhi kekokohan sebuah bangunan.

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa adukan beton yang dibawa oleh truk molen akan diuji terlebih dahulu tingkat kekentalannya. Hal ini berguna untuk memastikan seberapa baik adonan beton yang diproduksi di batching plant beton setelah sampai di lokasi pemesanan.

Jika nilai slump sudah bagus dan sesuai dengan yang tertera pada surat pengiriman, maka adonan beton tersebut bisa langsung diaplikasikan ke bagian yang akan dicor.

Biasanya, nilai slump yang digunakan berkisar 8 cm sampai 12 cm. Nilai slump beton ini dapat dipengaruhi oleh nilai fas yang berbanding lurus. Maksudnya adalah jika nilai fas kecil, maka nilai slump beton pun juga kecil. Sebaliknya, jika nilai fas besar, maka nilai slump beton juga besar.

Supaya menghasilkan pondasi yang tidak berongga dan mudah keropos, maka dibutuhkan beton dengan nilai slump yang tepat. Jangan sampai campuran beton kekurangan air, maupun kelebihan air. Apabila ingin menambahkan air, maka juga harus menambahkan semen sesuai takaran ke adonan beton. Hal ini supaya beton memiliki kekentalan yang ideal.

Untuk mengetahui besaran nilai slump ini, maka perlu dilakukan pengujian menggunakan alat bernama kerucut Abrams. Proses pengujian slump beton ini berdasarkan pada SNI 1972-2008 dan ICS 91.100.30.

Kerucut Abrams adalah alat uji slump beton yang berbentuk kerucut dan terbuat dari logam. Alat ukur ini memiliki bagian atas dan bawah yang terbuka dengan diameter 102mm pada bagian atas dan diameter 203mm pada bagian bawah. Sedangkan tinggi kerucut Abrams berkisar 305mm.

Selain kerucut Abrams, ada beberapa alat lainnya yang dibutuhkan dalam pengujian slump beton, antara lain:

  1. Batang penusuk dengan ukuran panjang 60 cm dan diameter 16 mm.
  2. Alas yang rata dan kedap air yang terbuat dari kayu atau besi.
  3. Meteran atau mistar.
  4. Sendok atau sekop kecil.
  5. Wadah atau gerobak dorong untuk tempat adonan beton yang akan diuji.

Apabila Anda membutuhkan jasa ready mix yang berkualitas dengan harga terjangkau, maka Indojaya Readymix adalah solusinya! Kami melayani proyek, pekerjaan retail, maupun skala besar. Silahkan klik icon WhatsApp untuk informasi yang lebih lanjut!

Categories: Post Artikel